Ekonomi: Sumber Daya, Kebutuhan serta Pengelolaannya
1 Ekonomi menyangkut tiga hal yang esensi yaitu sumber daya ( Resources ), kebutuhan ( Demand ) dan pengelolaannya. Ketiga hal ini saling berkaitan. Seperti halnya sumber daya yang membicarakan tentang eksternalitas atau kelangkaan, yang sekarang menjadi pertanyaan adalah mengapa ada sumber daya yang langka dan ada yang tidak?. kelangkaan terjadi Ketika pasokan suatu barang / sumber daya lebih rendah dari pada orang yang menginginkannya, maka kuantitas yang diminta melebihi jumlah yang ditawarkan, sehingga terjadi kekurangan. Sebagai contoh saat ini adalah kurangnya pasokan air bersih di beberapa daerah di pulau jawa, air bersih mungkin dapat dikatakan sebagai sumber daya yang langka karena untuk mendapatkannya, manusia perlu melakukan suatu pengorbanan seperti mengantri atau membelinya. bahkan didaerah tertentu warga yang mengalami kesulitan air rela mengonsumsi sisa-sisa air irigasi persawahan.Hal esensi yang selanjutnya adalah kebutuhan, kalau berbicara tentang kebutuhan, Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tidak pernah ada puasnya. Kebutuhan manusia beraneka ragam dan terus-menerus ada. Hari ke hari kebutuhan manusia semakin bertambah banyak baik corak, jumlah, dan mutunya. tentu hal ini ada hubungannya dengan prilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan mereka. perbandingan ini berbanding terbalik, karena Pertambahannya itu tidak sebanding dengan sumber daya yang tersedia.hal ini yang membuat kelangkaan itu terjadi. Keterkaitanya ada di poin terakhir, yang kita butuhkan adalah bagaiman cara kita mengelolanya. kita dapat melakukannya lewat pertanyaan apa dan berapa, bagaimana, dan untuk siapa barang tersebut diproduksi. Pengelolaan digunakan untuk mengakomodinir jalannya ekonomi demi tercapainya kepuasan.hal ini juga dapat dilakukan dengan membuat kebijakan-kebijakan( policy ) sehingga
kita bisa mencapai tujuan utama yaitu kepuasan dan pemenuhan kebutuhan.
2 C melambangkan Consumption atau konsumsi masyarakat, dimana masyarakat(+) membelanjakan uangnya untuk membeli barang dari produsen,sedangkan kepada pemerintah, masyarakat(+) membayarkan pajaknya yang dilambangkan dengan(Tx).dan untuk bank, masyarakat(+) melakukan saving yaitu untuk menyimpan/ menabungkan uangnya di bank.
Terasa tidak seimbang apabila masyarakat hanya terus berkonsumsi, membayar pajak, menabung namun tidak ada yang bisa mereka dapatkan kembali.begitu juga dengan kedua sektor, sektor ril yaitu produsen dan sektor moneter yaitu bank kalau hanya melakukan disatu sisi, oleh karena itu, timbulah suatu masyarakat lagi yang dikatakan masyarakat(-). ada hubungan timbal balik pada bagan diatas, bank yang sudah menerima saving dari masyarakat akan merasa rugi apabila uangnya hanya disimpan dan tidak di salurkan/ dipinjamkan kepada masyarakat. oleh karena itu agar ada suatu hubungan timbal balik maka masyarakat(-) melakukan kredit agar uang tersebut kembali lagi kepada masyarakat dan dapat digunakan untuk investasi atau konsumsi, begitu juga kepada pemerintah dan produsen,masyarakat(-) mengelola kebijakan dari pemerintah seperti misalnya subsidi. Dan untuk produsen, mereka berinvestasi agar mereka bisa terus menghasilkan uang sehingga perekonomian pun menjadi seimbang.
dalam gambar di atas, kita juga melihat satu hal yang penting yaitu suku bunga(i1 dan i2).suku bunga mempengaruhi karena apabila suku bunga di salah satu sektor lebih besar maka masyarakat akan lebih cenderung memilih menginvestasikan / menabungkan uang mereka ke sektor yang mempunyai suku bunga yang lebih besar, contohnya dalam satu sektor moneter yaitu bank, apabila i1a>i1b maka masyarakat pun akan lebih memilih menabungkan uangnya di bank, karena mereka beranggapan apa bila mreka menyimpan uangnya di bank, maka mereka akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar ketimbang mereka melakukan kredit, begitu pun sebaliknya. sedangkan untuk suku bunga dalam investasi(i2), harus lebih besar dari i1 sehingga keduanya seimbang. namun apabila akhirnya ada salah satu sektor yang "macet" disinilah peran pemerintah di butuhkan, pemerintah akan menggandeng salah satu sektor untuk menyeimbangkannya kembali.
3 Istilah Globalisasi atau penyejagatan memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.
Menurut definisinya, Globalisasi merupakan suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara. globalisasi yang terjadi dalam era ini menimbulkan pro dan kontra, tentu banyak orang yang mendukung globalisasi namun banyak juga yang mengkritiknya.
orang yang mendukung globalisasi melihat banyaknya dampak positif yang terjadi akibat Globalisasi diantaranya yaitu,Kemajuan dalam pengolahan informasi dapat memperluas daya bakat dan kemampuan manusia (human talent). seperti halnya beasiswa atau program lainnya yang digunakan untuk “mendorong kecapatan adaptasi” untuk membujuk masyarakat dari lapangan yang berbeda agar belajar begaimana menggunakan dan memetik manfaat dari teknologi infomasi.lalu Teknologi yang lebih efesien juga akan membantu pekerjaan informasi lebih produktif. peningkatan dalam kebergantungan perniagaan terhadap ekonomi. Firma-firma dan perniagaan terus meningkat dan berlakunya peningkatan dalam pelaburan asing secara langsung di dalam aktivitas ekonomi sesebuah negara.
namun, globalisasi tidak hanya dipandang baik ole suatu pihak, ada pihak lain yang menganggap globalisasi malah berdampak tidak baik. dampak dampak tersebut antara lain Membudayanya budaya massa dalam suatu komunitas masyarakat, dimana pola kehidupan yang dinamis ditimbulkan karena adanya keinginan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi, rasa sosial terhadap lingkungan sekitar menjadi acuh. dan tumbuhnya sikap hedonisme dan konsumtif.
Globalisasi dalam Bidang Ekonomi
Dengan adanya bentuk-bentuk perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi tersebut maka globalisasi tentunya berdampak bagi kehidupan masyarakat baik berupa dampak positif maupun dampak negatif. Dampak positif dari globalisasi dalam ekonomi diantaranya:
a. Produksi global dapat ditingkatkan Pandangan ini sesuai dengan teori ‘Keuntungan Komparatif’ dari David Ricardo. Melalui spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor produksi dunia dapat digunakan dengan lebih efesien, output dunia bertambah dan masyarakat akan memperoleh keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.
b. Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negara mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen mempunyai pilihan barang yang lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapat menikmati barang yang lebih baik dengan harga yang lebih rendah.
c. Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri Perdagangan luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara memperoleh pasar yang jauh lebih luas dari pasar dalam negeri.
d. Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik modal dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara berkembang karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang.
e. Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi Pembangunan sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan saja dikembangkan oleh perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukan oleh perusahaan swasta domestik. Perusahaan domestik ini seringkali memerlukan modal dari bank atau pasar saham. dana dari luar negeri terutama dari negara-negara maju yang memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam negeri dapat membantu menyediakan modal yang dibutuhkan tersebut.
Selain itu, globalisasi ekonomi juga mempunyai dampak yang negatif bagi kehidupan ekonomi masyarakat Indonesia diantaranya:
a. Menghambat pertumbuhan sektor industri
Salah satu efek dari globalisasi adalah perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang lebih bebas. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara berkembang tidak dapat lagi menggunakan tarif yang tingi untuk memberikan proteksi kepada industri yang baru berkembang (infant industry). Dengan demikian, perdagangan luar negeri yang lebih bebas menimbulkan hambatan kepada negara berkembang untuk memajukan sektor industri domestik yang lebih cepat. Selain itu, ketergantungan kepada industri-industri yang dimiliki perusahaan multinasional semakin meningkat.
b. Memperburuk neraca pembayaran globalisasi cenderung menaikkan barang-barang impor.
Sebaliknya, apabila suatu negara tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak berkembang. Keadaan ini dapat memperburuk kondisi neraca pembayaran. Efek buruk lain dari globaliassi terhadap neraca pembayaran adalah pembayaran neto pendapatan faktor produksi dari luar negeri cenderung mengalami defisit. Investasi asing yang bertambah banyak menyebabkan aliran pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke luar negeri semakin meningkat. Tidak berkembangnya ekspor dapat berakibat buruk terhadap neraca pembayaran.
c. Sektor keuangan semakin tidak stabil Salah satu efek penting dari globalisasi adalah pengaliran investasi (modal) portofolio yang semakin besar. Investasi ini terutama meliputi partisipasi dana luar negeri ke pasar saham. Ketika pasar saham sedang meningkat, dana ini akan mengalir masuk, neraca pembayaran bertambah bak dan nilai uang akan bertambah baik. Sebaliknya, ketika harga-harga saham di pasar saham menurun, dana dalam negeri akan mengalir ke luar negeri, neraca pembayaran cenderung menjadi bertambah buruk dan nilai mata uang domestik merosot. Ketidakstabilan di sektor keuangan ini dapat menimbulkan efek buruk kepada kestabilan kegiatan ekonomi secara keseluruhan.
d. Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dalam jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk. Pada akhirnya, apabila globalisasi menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil dan masalah sosial-ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk.
sumber: Novia's blog
www. Wikipedia.com
http://madpoel.wordpress.com/2010/03/20/globalisasi-dalam-bidang-ekonomi/