Untuk
mengetahui derajat keberhasilan dalam melaksanakan strategi yang sudah
disusun, kita perlu melakukan pengukuran atas produktivitas efisiensi dan
efektivitas pelaksanaan kegiatan operasi. Produktivitas sebagai rasio keluaran
(output) terhadap masukan (input) yang bertujuan untuk menilai kinerja proses
produksi
Pengukuran keberhasilan dalam manajemen produksi
meliputi hal hal di bawah ini:
« Produktivitas
« Kapasitas
« Kecepatan
pengiriman
« Kualitas
« Kecepatan
proses
« Fleksibilitas
Contoh perusahaan yang telah berhasil
dalam manajemen produksinya adalah perusahaan Nestle. Nestlé sudah dikenal
sejak akhir abad ke-19 lewat produk “Tjap Nona” (Cap Nona) yang
sempat dikenal dengan nama “Milk Maid”. Pada tahun 1910 pemasaran produk Nestlé
dilakukan oleh cabang Nestlé di Singapura. Produk-produk Nestlé begitu mendominasi
pasaran susu kental manis di Indonesia sehingga para konsumen mengidentifikasi
semua jenis susu sebagai “Tjap Nona”.
Nestlé memiliki pangsa pasar terbesar di Indonesia untuk jenis produk susu. Kuatnya tim pemasaran yang terjun ke desa-desa serta aktifnya upaya Nestlé menjaga mutu, dengan mengganti kaleng-kaleng tua di toko-toko dan warung-warung dengan produk baru, merebut kepercayaan dan kesetiaan para konsumen. Keberhasilan Nestlé di Indonesia disebabkan oleh produk yang bermutu tinggi yang diminati oleh para konsumen dan didukung oleh jaringan distribusi yang efisien dan staf penjualan dan sistem manajemen yang profesional.
Nestlé memiliki pangsa pasar terbesar di Indonesia untuk jenis produk susu. Kuatnya tim pemasaran yang terjun ke desa-desa serta aktifnya upaya Nestlé menjaga mutu, dengan mengganti kaleng-kaleng tua di toko-toko dan warung-warung dengan produk baru, merebut kepercayaan dan kesetiaan para konsumen. Keberhasilan Nestlé di Indonesia disebabkan oleh produk yang bermutu tinggi yang diminati oleh para konsumen dan didukung oleh jaringan distribusi yang efisien dan staf penjualan dan sistem manajemen yang profesional.
Produk-produk import Nestlé secara lebih
lengkap mulai tersedia di Indonesia sejak tahun 1873 lewat pemasaran dari
cabang Nestlé di Singapura. Karena permintaan konsumen Indonesia yang semakin
meningkat, maka Nestlé secara resmi memulai berusaha di Indonesia pada tahun
1971 atas nama PT Food Specialities Indonesia.
Untuk menunjang usaha di Indonesia, maka pabrik pengolahan susu di Waru, Jawa Timur mulai beroperasi pada tahun 1972. Sejalan dengan beroperasinya Pabrik Pengolahan Pabrik Waru, Nestlé Indonesia mulai memberikan bantuan teknis kepada masyarakat sekelilingnya terutama kepada para peternak sapi.
Untuk menunjang usaha di Indonesia, maka pabrik pengolahan susu di Waru, Jawa Timur mulai beroperasi pada tahun 1972. Sejalan dengan beroperasinya Pabrik Pengolahan Pabrik Waru, Nestlé Indonesia mulai memberikan bantuan teknis kepada masyarakat sekelilingnya terutama kepada para peternak sapi.
Atas permintaan konsumen yang semakin
meningkat, maka pada tahun 1988 Pabrik Kejayan di Pasuruan, Jawa Timur mulai
beroperasi, menghasilkan produk susu dengan kapasitas yang lebih besar dan
menggantikan Pabrik Waru yang ditutup.Melihat potensi pasar di Indonesia yang
semakin baik maka pada tahun 2010 Pabrik Kejayan diekspansi, dan menjadi salah
satu dari 10 pabrik terbesar Nestlé di dunia. Saat ini, Pabrik Kejayan menyerap
700.000 liter susu segar setiap hari dari 33.000 peternak susu di Jawa Timur.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.