Pages

Use and Source of Fund

Tugas Bank dan Lembaga keuangan 2 - Bapak Dr. Prihantoro






Dalam bank terdapat 2 sisi neraca yaitu passiva yang menggambarkan sumber dana (  Source of fund ) dan sisi aktiva yang menggambarkan penggunaan atau alokasi dana ( Use of fund ) yang harus dikelola secara efisien dan seoptimal mungkin. Kedua sisi pada neraca ini merupakan bagaimana bank mengelola dana dari masyarakat atau dari modal sendiri.
Disisi passiva terdapat invstasi lain berupa sekuritas. Sekuritas tersebut berupa obligasi dan dapat dijual di pasar modal.  Bank dapat mencari uang dari pasar modal tersebut. Dalam hal ini deposit harus lebih besar dari sekuritas karen  sekuritas tidak dapat digunakan sebagai sarana penyalur masyarakat yang surplus. Selain itu juga ada capital atau modal tempat saham berada.
Source of fund ada 3 sumber yaitu demand deposit, saving deposit dan time deposit. Ketiga hal tersebut berhubungan dengan fungsi uang itu sendiri yaitu untuk transaksi, berjaga-jaga dan untuk investasi.

a.         Demand Deposit (Giro)
Simpanan giro merupakan simpanan pada bank yang penarik­annya dapat dilakukan dengan menggunakan cek atau bilyet giro. Kepada setiap pemegang rekening giro akan diberikan bunga yang dikenal dengan nama jasa giro. Besarnya jasa giro tergantung dari bank yang bersangkutan. Rekening giro biasa digunakan oleh para usahawan, baik untuk perorangan maupun perusahaannya. Bagi bank jasa giro merupakan dana murah ka­rena bunga yang diberikan kepada nasabah relatif lebih rendah dari bunga simpanan lainnya.

b.      Saving Deposit (Tabungan)
     Merupakan simpanan pada bank yang penarikan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh bank. Penarikan tabungan di­lakukan menggunakan buku tabungan, slip penarikan, kuitansi atau kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Kepada pemegang rekening tabungan akan diberikan bunga tabungan yang meru­pakan jasa atas tabungannya. Sama seperti halnya dengan re­kening giro, besarnya bunga tabungan tergantung dari bank yang bersangkutan. Dalam praktiknya bunga tabungan lebih besar dari giro.

c.       Time Deposit (Deposit)
      Deposito merupakan simpanan yang memiliki jangka wak­tu tertentu (jatuh tempo). Penarikannyapun dilakukan sesuai jangka waktu tersebut. Namun saat ini sudah ada bank yang memberikan fasilitas deposito yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat. jenis deposito pun beragam sesuai dengan keinginan nasabah. Dalam praktiknya jenis deposito terdiri dari deposito berjangka, sertifikat deposito dan deposit on call.

      Untuk aset (use of fund)  bila bertambah di Debet dan berkurang di Kredit. Sedangkan untuk liabilities (source of fund) bertambah di kredit dan berkurang di debet.
Demand Deposit ( giro)
Seperti yang telah di jelaskan tadi giro merupakan simpanan pada bank yang didapat diambil dengan menggunakan cek atau bilyet giro. Ada perbedaan antar keduanya, cek bisa diambil oleh siapa saja sedangkan bilyet giro hanya dapat di ambil bila ada pindah buku atau pengambilan atas nama. Berbicara tentang giro berbicara juga tentang kliring dan transfer.

KLIRING

Kliring adalah adalah  suatu  tata  cara  perhitungan  utang  piutang  dalam  bentuk  surat-surat  dagang  dan  surat-surat  berharga  dari  suatu  bank  terhadap  bank  lainnya,  dengan  maksud  agar  penyelesaiannya  dapat  terselenggara  dengan  mudah dan  aman. Kliring ini terjadi antara bank berbeda dalam satu wilayah.
Dibawah ini akan dijelaskan ilustrasi tentang mekanisme kliring:




Dalam bagan kliring diatas dapat dilihat bahwa Danny adalah nasabah dari bank A di Jakarta dan Nuri adalah nasabah dari bank B di jakarta. Danny memberikan cek kepada Nuri sebesar 50 juta. Cek yang di berikan Danny kepada Nuri merupakan cek dari bank A, Bila Nuri ingin mencairkan langsung cek tersebut di bank B tidak bisa karena bank B harus melakukan konfirmasi dahulu kepada bank A. Konfirmasi tersebut dilakukan lewat sebuah perantara yaitu Bank Indonesia. Dalam prosedur kliring, Bank Indonesia bertugas memberikan syarat dan menetapkan Giro Wajib Minimum ( R/K pada BI) kepada setiap bank yaitu 8% dari deposit . GWM tersebut dicatat sebagai liabilities oleh BI.
Bila Nuri ingin mencairkan cek yang telah ia terima dari Danny dan ingin memasukan uangnya ke tabungannya di bank B, maka bank B harus mengajukan surat kepada BI yang disebut Nota Debet Keluar lalu BI akan menerima dan menyampaikannya kepada Bank A dan disebut Nota Debet Masuk. Bila telah berhsil disepakati maka BI dapat memindahkan saldo rekening koran bank A ke Bank B.

Maka jurnal untuk transaksi tersebut adalah:
Untuk Bank Indonesia:
       R/K Bank A (D)
              R/K Bank B (K)
Bank A:
                Giro ( D )
     R/K pada BI (K)
Bank B:
                R/K pada BI (D)
                                  Tabungan Nuri (K)

   Yang selanjutnya adalah pemberian hadiah sebesar Rp 100 juta yang dilakukan Nuri kepada Danny. Nuri memberinya lewat bank B, maka bank B harus mengirimkan Nota Kredit keluar ke BI lalu BI akan mengirimkan Nota kredit masuk ke bank A. Dan jurnalnya menjadi seperti ini:
Untuk Bank Indonesia:
      R/K Bank A (D)
              R/K Bank B (K)
Bank A:
                R/K pada BI ( D )
     Giro (K)
Bank B:
                Tabungan Nuri (D)
     R/K pada BI (K)

    Lain cerita apabila ternyata dari transaksi kedua saldo tabungan Nuri tidak sampai Rp 100 juta maka bank B berhak mengirim surat kepada BI lalu BI mengirimnya kembali ke bank A. Hal ini disebut penolakan kliring. Apabila terjadi penolakan kliring maka jurnalnya adalah sebagai berikut:
Untuk Bank Indonesia:
       R/K Bank B (D)
              R/K Bank A (K)
Bank A:
                Tabungan Nuri ( D )
    R/K pada BI (K)
Bank B:
                R/K pada BI (D)
                                 Giro (K)

Surat
Saldo di BI
Nota Debet Keluar
-
Nota Debet Masuk
+
Nota Kredit Keluar
+
Nota Kredit Masuk
-
Tolakan
+/-
Jumlah
+/-

Jika saldo di BI plus (+) maka bank tersebut menang kliring dan dengan begitu dana di BI akan bertambah. Begitupun sebaliknya, bila saldo minus (-) maka bank tersebut kalah kliring. Contohnya adalah seperti berikut:
Danny mendepositokan uangnya 100 juta di Bank A
Giro Wajib Minimum (GWM) = 8% à 0,8 x 100 juta =      8 juta
Kalah kliring à                                                           2 Juta –
Total Saldo                                                               6 Juta

Nuri mendepositokan uangnya 100 juta di Bank B
GWM 8% à                       10 juta (8% GWM; 2% ER(kelebihan GWM))
Menang kliring à                 2 juta +
Total saldo                       12 Juta

         Dari contoh diatas dapat dilihat bahwa jumlah dari saldo bank A karena kalah kliring adalah 6 juta. Jumlah tersebut kurang dari GWM yang telah di tetapkan BI sebesar 8% dari deposito nasabahnya. Karena saldo bank A tidak mencukupi maka bank A tidak dapat menyerahkan uang tunai ke BI. Untuk bisa melakukannya bank A harus meminjam kepada bank yang memenangkan kliring. Pinjaman itu disebut call money. Namun bila call money terjadi terus-menerus dan bank yang meminjam tidak bisa melunasi utangnya maka Bank Indonesia memiliki wewenang untuk melikuidasi bank tersebut. Kembali lagi pada contoh, berarti bank A harus harus meminjam sebesar 2 juta kepada bank B. Tentu saja dengan hitungan bunga, hitungan bunga pada kliring in biasanya dengan hitungan per night atau per malam. Tetapi dengan syarat, apabila bank B memberikan pinjamannya kepada bank A, GWM bank B juga tidak boleh kurang dari 8%.

           TRANSFER

     Transfer merupakan pemindahan sejumlah uang atau giro pada bank yang sama tetapi berada pada wilayah yamg berbeda secara tunai maupun rekening.dalam transfer ini juga disebut Rekening Antar Kantor (RAK).
Mekanisme transfer adalah sebagai berikut:




Dalam contoh ini, Danny sebagai nasabah bank BRI yang ada di Jakarta ingin mengirimkan giro kepada saudaranya yang ada di Maluku. Tentu giro tersebut tidak bisa langsung sampai ke Maluku bila tidak berada pada satu wilayah. Untuk itu perlu adanya bank yang berada dalam satu wilayah, pada gambar di atas, maka bank BRI yang ada di Jakarta harus melakukan transfer ke Bank BRI yang ada di Manado lalu bank BRI Manado melakuykan kliring ke BPD Maluku yang ada di Manado juga, kemudian barulah BPD Maluku di Manado bisa menransfer ke BPD Maluku yang ada di Maluku.



    


     Berbeda dengan bagan ini, Danny di Jakarta ingin melakukan transfer ke Nuri yang ada di Maluku lewat Bank Niaga, namun Bank niaga hanya ada di Jakarta saja, di tempat lain tidak ada termasuk di Maluku. Maka giro Danny akan di kliring terlebih dahulu ke Bank BRI di jakarta lalu oleh bank BRI giro tersebut di transfer ke bank BRI di Makasar selanjutnya oleh bank BRI Makasar akan di kliring kembali ke BPD Maluku, barulah BPD Maluku bisa mentransfer giro dari Danny untuk Nuri ke BDP Maluku.

    
    Nuri yang sedang berada di china akan mentransfer giro ke Danny yang berada di Jakarta. Ada dua cara yang dapat digunakan untuk mengirim giro tersebut. Yang pertama adalah dengan bank draft. Bank draft yang dikirim Nuri ke Danny harus dimasukkan ke Bank of China dan surat tersebut akan dikirim lewat pos antar negara. Sesampainya di tangan Danny, surat tersebut bisa ditukarkan ke Bank Mandiri yang ada di Jakarta. Yang kedua adalah dengan payment order yang dikirimkan Bank of China ke bank Mandiri. Lalu bank Mandiri akan memanggil Danny untuk mengambil uang yang telah dikirim tersebut. Transaksi ini dapat berjalan apabila kedua bank tersebut mempunyai hubungan Correspondent Bank.

             PORTOFOLIO KEUANGAN

    Dalam Assets terdapat Cash Reserves yang dapat digunakan untuk penentu likuiditas. Cash reserves ini uangnya hanya berasal dari deposit, kecuali ia mempunyai call money sehingga melibatkan sekuritas. Selanjutnya di asset juga ada Loan. Loan ini berasal dari deposit dan dari capital. Ada dua aturan Loan, yaitu:
1.       LDR ( Loan to Deposit Ratio) à melibatkan modal pada setiap kredit. Modal harus 10% sehingga hasil maksimalnya harus 110%.
2.       KUK (Kredit  Usaha Kecil)/KIK (Kredit Investasi Kecil)à minimal 20% dari Loan. KUK harus diambil dari tabungan karena bila diambil dari giro dan deposito akan menyebabkan Negative Miss Match yaitu dana yang lebih tinggi dipinjamkan dengan dana yang lebih rendah atau dana jangka panjang digunakan untuk mendanai jangka pendek.

        PEMBERIAN NOMOR REKENING

    Setiap nasabah pada bank tertentu mrmiliki nomor nasabah dan nomor rekening yang berbeda. Setiap kantor bank juga mempunyai nomor untuk mempermudah pengelompokan di neraca Assets dan Liabilities (deposit).
    
    Setiap hari bank selalu melakukan proses akhir hari atau saldo rekening berdasarkan transaksi yang terjadi setiap hari. Perhitungan saldo akhir bulan yaitu:

             Saldo Akhir Bulan = Saldo Akhir Hari + Bunga


        PERHITUNGAN BUNGA TABUNGAN

         Perhitungan Bunga tabungan dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu:
  • Saldo terendah dihitung dengan cara melihat saldo terendah dalam satu bulan
  • Saldo rata-rata, yaitu dengan merata-ratakan saldo dalam satu bulan.
  • Saldo Harian yaitu dengan menghitung bunga setiap hari selama saru bulan lalu dijumlahkan.
c
           Contoh:




RUMUS PERHITUNGAN BUNGA TABUNGAN

    PERHITUNGAN BUNGA KREDIT

Ada dua cara untuk menghitung bunga kredit, yaitu:
  1. Flat ( fix rate). Contoh --> Leasing




Misal: Nuri meminjam uang sebesar 20 juta. Tingkat bunga 10% per tahun. Nuri meminjam selama 3 tahun. Maka tingkat bunga berubah menjadi 30%/3 tahun untuk pinjaman 20 juta. Perhitungannya menjadi :

2. Annuitas. Contoh --> Kredit

Dari kedua cara ini, bank cenderung lebih suka menggunakan cara flat (fix rate).

        

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.