Pages

MAKALAH PEMERIKSAAN AKUNTANSI 1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN



PEMERIKSAAN AKUNTANSI 1
LATAR BELAKANG PERUSAHAAN


Disusun Oleh :
Abdul Halim Utama
Amanda Dwiluthfia Joanna
Andisa Rahmi Maulina
Fransisca Carindri
Lailla Mardianti Komara Sari
Widya Mauretya


SMAK04
UNIVERSITAS GUNADARMA
2012



PENDAHULUAN
Audit merupakan proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti-bukti tentang informasi ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian informasi ekonomi tersebut dengan kriteria kriteria yang telah ditetapkan, kemudian melaporkan hasil pemeriksaan tersebut (Arens &Leobbecke : 1998). Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa audit merupakan salah satu jasa atestasi dari profesi akuntan publik dimana orangnya disebut dengan istilah auditor sedangkan pekerjaannya disebut dengan auditing.
Kegiatan ini dilakukan dengan pengumpulan dan penilaian atas bukti-bukti informasi yang dapat dikuantifikasikan dan terkait pada suatu entitas ekonomi  tertentu berkenaan dengan pernyataan mengenai tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi. Tujuan utamanya yaitu untuk menentukan tingkat kesesuaian antara pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan serta untuk mengkomunikasikan hasil-hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Dalam pemeriksaan akuntansi atau yang selanjutnya akan disebut dengan auditing, sebelum dapat melangkah lebih jauh, ada hal-hal yang harus dimengerti lebih dahulu sebagai basic dalam melakukan auditing. Hal-hal mendasar ini dirangkum dalam bab latar belakang perusahaan sebelum dapat melangkah lebih jauh lagi. Untuk itu kami memperkenalkan poin poin penting yang perlu dimengerti mengenai dasar awal dari pemeriksaan akuntansi. Hal-hal yang akan kami jelaskan meliputi konsep dan penjelasan dari surat penugasan (engagement later), rencana pemeriksaan (audit planning), internal control questioner (IQC), dan kertas kerja laporan keuangan.


  

PEMBAHASAN

1.      Surat Penugasan/Perjanjian Kerja dari Klien (Engagement Letter)
Surat penugasan adalah suatu perjanjian antara kantor akuntan dan klien untuk pelaksanaan audit dan jasa pelayanan lain yang berhubungan dengan itu. Surat itu harus menyebutkan apakah auditor akan melakukan suatu audit, suatu pemeriksaan, atau kompilasi (pengumpulan), dan pelayanan lain seperti surat pengisian SPT dan jasa manajemen lainnya. Surat penugasan tidak mempengaruhi tanggung jawab kantor akuntan terhadap pihak luar yang menggunakan laporan keuangan yang diaudit, tetapi dapat mempengaruhi tanggung jawab hukum terhadap klien. Informasi surat penugasan penting artinya dalam merencanakan audit, terutama karena surat itu mempengaruhi pengaturan waktu untuk pengujian–pengujian dan jumlah total dari waktu yang akan diperlukan untuk melakukan audit dan pelayanan lain. Jika batas waktu penyerahan laporan audit adalah saat tanggal neraca, sebagian besar dari audit harus diselesaikan sebelum akhir tahun. Pembatasan–pembatasan yang diminta oleh klien atas audit dapat mempengaruhi prosedur–prosedur yang diikuti dan bahkan mungkin jenis opini audit yang dikeluarkan.




2.      Rencana Pemeriksaan
Perencanaan audit adalah total lamanya waktu yang dibutuhkan oleh auditor untuk melakukan perencanaan audit awal sampai pada pengembangan rencana audit dan program audit menyeluruh. Variabel ini diukur dengan menggunakan jam perencanaan audit. Keberhasilan penyelesaian perikatan audit sangat ditentukan oleh kualitas perencanaan audit yang dibuat oleh auditor. Perencanaan audit meliputi pengembangan strategi menyeluruh pelaksanaan dan lingkup audit yang diharapkan. Sifat, lingkup, dan saat perencanaan bervariasi dengan ukuran dan kompleksitas entitas, pengalaman mengenai entitas, dan pengetahuan tentang bisnis entitas. Dalam perencanaan audit, auditor harus mempertimbangkan, antara lain:
a.       Masalah yang berkaitan dengan bisnis entitas dan industri yang menjadi tempat entitas tersebut.
b.      Kebijakan dan prosedur akuntansi entitas tersebut.
c.       Metode yang digunakan oleh entitas tersebut dalam mengolah informasi akuntansi yang signifikan, termasuk penggunaan organisasi jasa dari luar untuk mengolah informasi akuntansi pokok perusahaan.
d.      Tingkat risiko pengendalian yang direncanakan.
e.       Pertimbangan awal tentang tingkat materialitas untuk tujuan audit.
f.       Pos laporan keuangan yang mungkin memerlukan penyesuaian (adjustment).
g.      Kondisi yang mungkin memerlukan perluasan atau pengubahan pengujian audit, seperti risiko kekeliruan atau kecurangan yang material atau adanya transaksi antar pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
h.      Sifat laporan auditor yang diharapkan akan diserahkan (sebagai contoh, laporan auditor tentang laporan keuangan konsolidasian, laporan keuangan yang diserahkan ke Bapepam, laporan khusus untuk menggambarkan kepatuhan klien terhadap kontrak perjanjian).





3.      Internal Control Questionnaire (ICQ)
ICQ adalah serangkaian pertanyaan mengenai pengendalian dalam setiap area/ruang lingkup audit untuk mendeteksi kekuatan/kelemahan sistem pengendalian yang diteliti. ICQ disusun oleh auditor untuk dijawab oleh pejabat auditan atau dijawab sendiri oleh auditor berdasarkan hasil observasi, analisis, dan pengujian dokumen.Pertanyaan dalam ICQ harus disusun sedemikian rupa sehingga boleh ya, tidak, dan tidak berlaku. Dengan catatan, jawaban:
·         “ya” mengindikasikan kekuatan sistem pengendalian
·         “tidak” menunjukan kelemahan sistem pengendalian
Model ICQ memberi kemudahan bagi auditor untuk menilai keandalan sistem pengendalian.Ukuran kuat lemahnya suatu sistem pengendalian cukup dilihat dari jumlah jawaban “ya” dan “tidak” saja. Namun ICQ mengandung kelemahan:
a)      Kekuatan dan kelemahan pengendalian ditentukan oleh jumlah jawaban “ya” dan “tidak”. Oleh karena itu, pertanyaan yang dicantumkan dalam daftar harus mempunyai bobot yang seimbang.
b)      Kesimpulan yang diperoleh belum tentu menggambarkan keadaan yang sebenarnya, karena:
·         Kekuatan internal control ditentukan oleh jumlah jawaban “ya”. Sehingga ada kecenderungan pihak yang diinterview akan selalu menjawab “ya”.
·         Mungkin ada hal lain yang tidak terliput oleh pertanyaan yang ada dalam daftar.
·         Simpulan yang diperoleh hanya didasarkan pada jumlah jawaban, tidak didasarkan pada bukti.







4.      Kertas Kerja Laporan Keuangan
Kertas kerja audit adalah catatan-catatan yang diselenggarakan auditor mengenai prosedur audit yangditerapkan, pengujian-pengujian yang dilaksanakan,informasi yang diperoleh dan kesimpulan-kesimpulan yangdibuat sehubungan dengan auditnya.Kertas kerja audit harus meliputi semua informasi yangdipandang perlu oleh auditor bagi pelaksanaan audit yangmemadai dan untuk mendukung laporan audit ataupendapat yang akan diberikan oleh auditor.Tujuan menyeluruh dari pendokumentasian audit dalambentuk kertas kerja adalah untuk membantu auditormemberikan keyakinan memadai bahwa audit yang layak telah dilakukan sesuai dengan standar auditing.
Contoh kertas kerja adalah:
·         Program audit
·         Analisis
·         Memorandum
·         Surat konfirmasi
·         Representasi
·         Ikhtisar dari dokumen perusahaan
·         Daftar atau komentar yang dibuat atau diperoleh auditor
·         Dapat berupa data yang disimpan dalam pita magnetik,film atau media lain

Fungsi dari kertas kerja adalah:
            1.    Menyediakan pendukung utama bagi laporan auditor,termasuk representasi tentang pengamatan atas standar pekerjaan lapangan, yang tersirat ditunjukkan dalam laporan auditor dengan disebutkannya ”berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia.
2.    Bukti bahwa audit dilaksanakan sesuai dengan standaraudit, yaitu merupakan dokumentasi bukti-bukti yang diaudit, yaitu merupakan dokumentasi bukti-bukti yangdiperoleh dan hasil pengujian yang dilaksanakan.
3.         Sebagai dasar untuk perencanaan. Berkas kertas kerja mencakup berbagai informasi
perencanaan seperti informasi deskriptif mengenai struktur pengendalian intern, anggaran waktu bagi tiap bidang audit, program audit, dan hasil audit tahun lalu.


4.         Sebagai dasar untuk review dan supervisi. Kertas kerja merupakan kerangka acuan
utama yang digunakansupervisor untuk mengevaluasi apakah bahan bukti yang kompeten telah dikumpulkan dengan cukup untuk membenarkan laporan audit.
5.         Fungsi lain:
·       Sebagai dasar pengisian SPT
·       Sumber informasi bagi komunikasi dengan komiteaudit dan manajemen
·       Sebagai kerangka acuan untuk pelatihan staf
·       Sebagai alat bantu dalam perencanaan dankoordinasi audit selanjutnya

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertimbangan auditor mengenai kuantitas, bentuk, dan isi kertas kerja dalamaudit:
·         Sifat penugasan audit
·         Sifat laporan auditor
·         Sifat laporan keuangan, daftar dan keterangan yangperlu bagi auditor dalam pembuatan laporan
·         Sifat dan kondisi catatan klien
·         Tingkat resiko pengendalian taksiran
·         Kebutuhan dalam keadaan tertentu untuk mengadakansupervisi dan review atas pekerjaan yang dilakukanasisten










PENUTUP

Kesimpulan :
Laporan pendahuluan kinerja audit terdapat beberapa tahapan, ada empat tahapan yang dilakukan oleh Kantor Pemeriksaan Audit.
·         Perjanjian kerja dari klien (Engagement Letter) yang biasa di sebut dengan Surat Penugasan adalah suatu perjanjian antara kantor akuntan dan klien untuk pelaksanaan audit dan jasa pelayanan lain yang berhubungan dengan itu. Surat itu harus menyebutkan apakah auditor akan melakukan suatu audit, suatu pemeriksaan, atau kompilasi ( pengumpulan ), dan pelayanan lain seperti surat pengisian SPT dan jasa manajemen lainnya.
·         Rencana pemeriksaan atau yang biasa disebut dengan perencanaan audit adalah total lamanya waktu yang dibutuhkan oleh auditor untuk melakukan perencanaan audit awal sampai pada pengembangan rencana audit dan program audit menyeluruh Variabel ini diukur dengan menggunakan jam perencanaan audit.perencanaan audit meliputi pengembangan strategi menyeluruh pelaksanaan dan lingkup audit yang diharapkan. Sifat, lingkup, dan saat perencanaan bervariasi dengan ukuran dan kompleksitas entitas, pengalaman mengenai entitas, dan pengetahuan tentang bisnis entitas.
·         Internal Control Quesioner ( ICQ ) adalah serangkaian pertanyaan mengenai pengendalian dalam setiap area/ruang lingkup audit untuk mendeteksi kekuatan / kelemahan sistem pengendalian yang diteliti  . ICQ disusun oleh auditor untuk dijawab oleh pejabat auditan atau dijawab sendiri oleh auditor berdasarkan hasil observasi , analisis dan pengujian dokumen. Pertanyaan dalam ICQ harus disusun sedemikian rupa sehingga boleh ya , tidak dan tidak berlaku.
·         Kertas Kerja Laporan Keuangan atau kertas kerja audit adalah catatan-catatan yang diselenggarakan auditor mengenai prosedur audit yangditerapkan, pengujian-pengujian yang dilaksanakan,informasi yang diperoleh dan kesimpulan-kesimpulan yangdibuat sehubungan dengan auditnya.Tujuan menyeluruh dari pendokumentasian audit dalambentuk kertas kerja adalah untuk membantu auditormemberikan keyakinan memadai bahwa audit yang layak telah dilakukan sesuai dengan standar auditing.

Contoh soal Penerbitan Satu Jenis Saham dan Dua Jenis Saham


PENERBITAN SATU JENIS SAHAM

Para pemegang saham PT. X, PT. Y, dan PT. Z setuju melakukan konsolidasi dan mendirikan PT. DELTA. Aktiva bersih dan laba rata-rata selama 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut:

Keterangan
PT. X
PT. Y
PT. Z
Total
Setoran aktiva bersih
300,000
450,000
750,000
1,500,000
Prosentase setoran aktiva terhadap total aktiva
20%
30%
50%
Setoran laba
45,000
45,000
60,000
150,000
Prosentase setoran laba terhadap total laba
30%
30%
40%

Disetujui bahwa setoran ini ditentukan dengan cara sebagai berikut:
a.       Laba 6% harus dipandang sebagai laba yang layak atas aktiva bersih yang ditetapkan
b.      Kelebihan laba harus dikapitalisasi sebesar 20% untuk memperoleh nilai goodwill.
c.       Jumlah saham yang diterbitkan sebanyak 100.000 lembar.

DIMINTA:
1.       Berapa Total setoran untuk PT. X, PT. Y, dan PT. Z di PT. DELTA.
2.       Berapa jumlah lembar saham untuk PT. X, PT. Y, dan PT. Z di PT. DELTA.
3.       Berapa komposisi Klaim atas aktiva bersih dan laba prusahaan baru, PT. DELTA.

Jawab :
1.       Total setoran
PT. X
PT. Y
PT.Z
Total
Aktiva bersih
300.000
450.000
750.000
1.500.000
Goodwill
Laba tahunan rata2
45.000
45.000
60.000
Laba tahunan normal atas aktiva, 6%
(18.000)
(27.000)
(45.000)
Kelebihan laba tahunan
27.000
18.000
15.000
Kapitalisasi atas kelebihan laba, 20%
135.000
90.000
75.000
300.000
Total setoran
435.000
540.000
825.000
1.800.000

2.       Jumlah lembar saham
PT. X
435.000 : 1.800.000
24%
24.167 lembar
PT. Y
540.000 : 1.800.000
30%
30.000 lembar
PT. Z
825.000 : 1.800.000
46%
45.833 lembar



100.000lembar

3.       Komposisi klaim

 PT. X
 PT. Y
 PT. Z
setoran aktiva bersih
20%
30%
50%
setoran laba bersih
30%
30%
40%
klaim atas aktiva bersih dan laba perusahaan baru, PT. Delta
24%
30%
46%

PENERBITAN DUA JENIS SAHAM

Diasumsikan setoran kepada PT. DARMA  oleh PT. Agra, PT. Berta, dan PT. Candra adalah sebagai berikut:
Keterangan
PT. AGRA
PT. BERTA
PT. CANDRA
Total
Setoran aktiva bersih
400,000
500,000
700,000
1,600,000
Setoran laba
60,000
50,000
70,000
180,000
Tingkat laba terhadap aktiva bersih
15%
10%
10%
11%

Disetujui bahwa:
a.       Laba harus dikapitalisasi dengan tarif 10% untuk menetapkan total saham yang diterbitkan.
b.      Saham preferen 6% berpartisipasi penuh dengan nominal @$100, dan preferensi terhadap aktiva sebesar nominal ini, harus diterbitkan dalam penukarannya dengan aktiva bersih yang diserahkan.
c.       Saham biasa, dengan nilai nominal @$100, harus diterbutkan untuk masing-masing perusahaan sebesar selisih antara total saham yang menjadi hak masing-masing perusahaan dengan saham preferen yang diterima masing-masing perusahaan.
d.      Saham biasa dipandang sebagai pembayaran untuk goodwill.

DIMINTA:
1.       Berapa jumlah ($) pembagian saham preferen dan saham biasa untuk oleh PT. Agra, PT. Berta, dan PT. Candra.
2.       Jika laba tahunan yang dibagikan kepada pemegang saham $200.000, berapa $ jumlah bagian laba untuk masing-masing perusahaan.
3.       Bagaimana komposisi (%-tase) untuk masing-masing perusahaan.

Jawab :


PT. AGRA
PT. BERTA
PT. CANDRA
TOTAL
Total saham yang harus diterbitkan ( laba : 10% )
            600.000
          500.000
               700.000
    1.800.000
Jumlah saham preferen yang diterbitkan (aktiva bersih)
            400.000
          500.000
               700.000
    1.600.000
Jumlah saham biasa yang harus diterbitkan
            200.000
                       -
                             -





PT. AGRA
PT. BERTA
PT. CANDRA
TOTAL
Atas saham preferen
10%
40.000
50.000
70.000
160.000
Atas saham biasa
20%
40.000
-
-
40.000
Total pembagian

80.000
50.000
70.000
200.000
Pembagian laba semula

40%
25%
35%
100%